Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Rampung Desember 2020

Batam – WAJAHBATAM.ID | Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang dibangun BP Batam merupakan salah satu kebutuhan kota Batam dalam menjamin ketersediaan air baku. Kota Batam yang sangat bergantung dengan air hujan sebagai air baku, dapat diolah menjadi air bersih yang akan disalurkan kepada masyarakat.

IPAL dapat mengendalikan hujan yang turun di Daerah Tangkapan Air (DTA) kemudian dikirim melalui salurannya ke Dam, sehingga BP Batam dengan tanpa berhenti terus menggesa penyelesaian pembangunannya.

Proyek pembangunan IPAL tahap pertama yang dibangun di wilayah Batam Centre ini dicanangkan rampung pada bulan Desember 2020. Hingga awal November 2020 ini telah selesai sekitar 89,4% dan akan rampung total sesuai target waktu yang ditentukan.

Dari progres penyelesaian pembangunan Proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah saat ini, BP Batam telah selesaikan **pemasangan pipa dengan bobot 43,3%, parcial 80,4%, **p/s dengan bobot 12,3% – parsial 100,0%, **wwtp dengan bobot 38,6% – parsial 100,0% dan **g/c dengan bobot 4,8% – parsial 90,0%. Sehingga total progres yang telah selesai dirampungkan hingga awal November 2020 ini mencapai 89,4%.

Pipa utama dan skunder telah terpasang mencapai 80.4% (104 km dari 114 km target), stasiun pompa 100%, wwtp/ipal 100%, dan umum/commissioning 72.8 %. Pelaksanaan pekerjaan ini secara kontiniu tanpa henti dilakukan dengan pengawasan ketat oleh BP Batam sendiri kecuali pada hari hujan,” demikian Iyus Rusmana menjelaskan.

Manajer Pengelolaan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana mengatakan, “Pembangunan IPAL dapat menjamin keberlangsungan air baku di Batam, menurutnya air hasil olahan yang diproses di IPAL bisa dikembalikan ke waduk karena memiliki baku mutu lingkungan yang baik. Dan air juga dapat dimanfaatkan oleh industri,” ujarnya. “Bukan itu saja, IPAL juga dapat menghasilkan pupuk siap pakai untuk penghijauan taman-taman, taman kota hingga hutan yang ada di Kota Batam